“Nek, Putra pulang pamit pulang ke
Jakarta ya” pamit aku.
“kamu ngga makan dulu?” Tanya nenek.
“Ngga usah nek nanti aja di jalan
makannya,lagian juga aku masih kenyang kok” jelasku.
“Oh yasudah kalau begitu,hati-hati
ya kamu kalau sudah sampai Jakarta
kabari nenek” pinta Nenek.
“Kalau liburan lagi, kamu
sering main kesini yah, nenek suka kesepian di Bandung, semenjak kakekmu....”
Lanjut Nenek.
“Oke Nek siaaap,aku berangkat dulu ya
nek assalamualaikum” pamitku
“Walaikum salam” jawab nenek
Aku pun perlahan mulai meninggalkan
rumah nenek sambil melambaikan tangan ke nenek.
Aku pun menaiki angkutan umum untuk
menuju stasiun Bandung. Di
dalam angkutan umum yang sedang berjalan aku melihat – lihat gadis Bandung yang
geulis alias cantik, menurut
pandangan aku sebagai cowo di tolak 7 dari 10 wanita yang aku tembak, cewe Bandung itu tanpa full make
up pun terlihat cantik tapi kalau cewe Jakarta mayoritas harus terlihat modis
dan gaul baru terlihat cantik. Tanpa sadar terminal yang aku tuju terlewati
gara-gara melihat gadis-gadis Bandung, tidak
terlewat jauh sih dan aku pun segera meminta turun.
“aa’ kiri aa’ duh gimana si aak kan aing teh
minta turun di stasiun malah aak jalan terus” protes aku pada supir
angkutan.
“waduh kok malah aku sih yang di
salahin,situ aja ngeliatin cewe terus sampai mimisan gitu” bela si sopir
angkutan
“haha maaf mas abis cewe sini
geulis-geulis pisan euy, b-t-w hatur nuhun ya ak” ucap aku
sambil kasih uang kepada si aak supir.
“eh kang, b-t-w itu naon?” Tanya si supir
“b-t-w itu kalo buwat kalo kata si
jajang a’,haha
ngga a’ bercanda
btw itu by the way itu ngomong-ngomong alias ngobrol-ngobrol alias
talking-talking” jawabku.
“oh begitu,kok kayak tukul ya,m uka situ juga mirip sih haha”
ejek si supir.
“haha aa’ bisa aja oke makasih ya a’” sambil meninggalkan angkutan
itu.
Sesampainya di stasiun aku duduk
sambil menunggu kereta datang. Kuambil tiket di dompetku, terlihat keberangkatan pukul
13.00, sedangkan sekarang pukul 11.48. Aku
pun mengeluarkan earphone untuk mendengarkan lagu sambil menunggu kereta
datang. Di saat aku sedang menikmati lagu tiba-tiba sorang wanita cantik duduk
di sebelahku. Ya
wanita itu sangat cantik dengan rambut
panjang, berkulit putih, senyumnya yang manis, tinggal bolong di punggung doang
sih yang belum.
Ya aku mulai
berpikir yang duduk di sebelahku ini sundel bolong yang mau mesen sate.
Aku sungguh gugup sekarang jantungku
pun berdegup kencang dan akan meledak ingin rasanya aku berkenalan dengan
wanita di sebelahku, aku
pun memberanikan diri untuk berkenalan.
“Hai, boleh aku tau namamu?” Tanya aku sambil gugup
Dia
menatapku sebentar lalu menjulurkan tangannya
“Nabilah, kalau kamu?” Tanya dia
Aku tidak sangka dia menanyakan
balik namaku
“aku Putra, salam kenal ya, oh iya kamu mau kemana?” aku
mulai membuka pembicaraan.
“aku mau ke pulang ke Jakarta,di
sini aku hanya berlibur kerumah kakek nenekku” dia menjelaskan.
“oh begitu, aku juga mau ke Jakarta disini
aku juga berlibur kerumah nenekku,apa kamu juga menunggu kereta jam 1?” Tanya
aku
“iya,kamu juga?”
“iya aku juga menunggu kereta yang
jam 1”
Waktu menunjukkan pukul 12.00 masih
satu jam lagi kereta datang,kami berdua saling terdiam beberapa saat kalau aku
mungkin karena gugup dengan perasaan yang menggebu-gebu kepada Nabilah,aku
tidak tau dengan dia mengapa terdiam dan aku pun memberanikan diri untuk
membuka pembicaaraan.
“Kamu udah makan?” Tanya aku.
“sudah” jawabnya singkat. Aku mulai putus asa untuk lebih dekat dengan dia,tiba-tiba
aku ingin bertanya tentang boneka teddy bear yang selalu dia peluk dari tadi
“Pasti boneka itu boneka kesayangan
kamu ya” tanyaku.
“Iya, boneka ini selalu ada di saat aku kesepian dan
merasa sedih jika aku sampai kehilangan boneka ini mungkin aku akan merasa
sangat sedih dan tidak ada yang bisa menggantikan boneka ini” jawabnya.
“Oh aku harap kamu bisa terus
bersama boneka itu ya,jaga baik-baik hehe” senyum aku
Kami pun terus mengobrol dan semakin
akrab. Membahas
apa saja yang asik di bahas sampai tidak terasa sudah jam 1 kereta pun datang
aku dan Nabilah pun bergegas menuju kereta yang akan kita tumpangi dan di dalam
kereta kami memutuskan duduk bersebelahan.
Di dalam kereta kami pun mengobrol
sambil memakan cemilan yang kita bawa. Aku sungguh sangat senang bisa sedekat
ini dengannya rasanya itu seperti di tendang ke langit ketujuh, di jepit gunung 5 jari, di masukin ke kuali api dan
sebenarnya gw ini Putra
apa sun go kong….ah sudahlah!!!
Tidak lama kereta pun mulai
berangkat kami tetap mengobrol sampai akhirnya dia mengantuk.
“Aku mau tidur dulu ya” kata Nabilah.
“oh yaudah kamu tidur gih” jawab aku.
Aku pun mengambil headphone untuk
mendengarkan lagu sambil menutup mata dan berharap aku pun tertidur namun
tiba-tiba aku terkejut ketika kepala Nabilah berada di pundakku seketika aku
bingung harus berbuat apa karena jika aku menggeser kepalanya aku takut
mengganggu tidurnya, aku
pun hanya mencoba untuk tetap tenang dan menutup mata.
Tanpa sadar aku pun ikut tertidur
dan tiba-tiba terbangun,saat aku bangun aku melihat Nabilah sudah bangun sedang
melihat pemandangan di luar.
“Eh kamu sudah bangun, Put?” Tanya dia. “Maaf ya aku tadi ketiduran di
pundak kamu jadinya ngeganggu kamu deh tapi beneran kok itu ga sengaja” lanjut
Nabilah.
“Gapapa kok aku ga merasa
keganggu,santai aja lagi” ucap aku. “oh iya kamu lapar ga,aku pesenin makanan
yah,mas nasi goreng 2 ya” aku memesan makanan yang ada di kereta itu.
“aduh ga usah seharusnya kan aku
jadi ngerepotin kamu” jelas Nabilah merasa tidak enak kepadaku. “aah sudahlah
tenang saja lagian juga kamu pasti lapar kan, aku ga mau kamu sampai sakit karena belum makan, kasihan orang tua kamu, maunya kamu pulang
kerumah tuh sehat, eh malah sakit.”
Lanjutku.
Tiba-tiba Nabilah terdiam dan
menatapku membuatku bertanya-tanya apa maksudnya dia seperti itu,apakah dia
marah karena aku terlalu berlebihan?
“Kamu kenapa bil?” Tanyaku
terheran-heran
“Kamu kenapa baik banget sama
aku?kan kita baru kenal dan belum tahu sifat masing-masing” ucap Nabilah
“Oalah kirain kenapa,gapapa kok
emang kalo berbuat baik harus kenal lama dan kenal sifat dulu? Berbuat baik itu bisa kapan
saja,dimana saja, dan
kepada siapa saja memang lebih gampang mencurigai orang yang terlalu baik
daripada orang jahat,
makanya jadi orang baik yang tulus itu sulit. Tapi jika benar-benar tulus
melakukannya nggak akan ada
yang meragukan kebaikan kita” jelas aku
Tiba-tiba Nabilah tersenyum dan
memeluk aku dengan cukup erat sambil mengucapkan terima kasih, aku pun hanya bisa terdiam dengan
darah mengucur keluar dari 5 panca indera sampai sela sela kuku,p ori-pori wajah,ubun-ubun dan
sebentar lagi gw akan menjadi zombie.
Tidak lama makanan pun datang dan
kami segera melahapnya sambil mengobrol,tertawa-tawa. Makanan pun dengan cepat
kita habiskan,di saat sama-sama diam membisu aku menatap boneka teddy bear yang
selalu di pegangnya.
“Kamu sayang sekali ya sama
bonekamu?” tanyaku
“iya aku sayang banget sama dia,kamu
mau juga ga aku sayang?”
“ah kamu bisa aja deh” ucapku tersipu malu.
Kami ngobrol dengan sangat akrabnya sampai aku
berpikir bahwa ini adalah keberuntungan aku bisa dekat dengannya dan apakah ini
yang di namakan jatuh cinta? Ah mustahil mana mungkin wanita secantik dia bisa
suka kepadaku mungkin bagi dirinya hanya teman pulang searah saja. Tidak terasa
kereta pun sudah tiba di stasiun gambir, kami
berdua pun turun dari kereta.
“kamu pulang sendiri atau di
jemput?” tanyaku . “aku menunggu di jemput oleh orang tuaku dan adikku, kalau kamu?” Tanya dia .
“aku sih pulang sendiri dari sini
naik busway,kalau begitu aku temani deh sampai kamu di jemput” kataku,
“beneran? Makasih ya put” senyum dia.
Kami pun duduk di bangku dan
mengobrol sambil menunggu orang tua Nabilah menjemputnya. Tiba-tiba Nabilah
pergi ke toilet, sekembalinya
dari toilet orang tua Nabilah telah dating, dan Nabilah pun berpamitan
padaku lalu
berlari menuju orang tuanya. Aku
hanya bisa tersenyum dari kejauhan melihat betapa bahagianya dia bertemu dengan
orang tuanya. Perlahan mobil itu menjauh dan menghilang, aku terbangun dari lamunanku
sambil berharap aku bisa bertemu lagi dengannya.
Ketika aku akan meninggalkan bangku
tempatku duduk aku terkejut melihat boneka teddy bear kesayangan Nabilah
tertinggal. Kuambil
boneka itu dan pergi untuk mencari makan sebelum pulang kerumah karena aku
sangat lapar. Aku sudah selesai makan dan bersiap untuk pulang namun aku
melihat sosok wanita sedang menangis di tempat duduk yang tadi itu ternyata Nabilah,aku
pun duduk di sebelahnya.
“hai nona cantik kenapa menangis, kamu cari aku ya” kataku sambil
menaruh boneka di mukaku dan menirukan suara boneka beruang
Seketika Nabilah langsung merebut
boneka itu.
“yaudah yaudah jangan nangis kan
udah ketemu sama bonekanya, lain
kali jangan buru-buru jadi ketinggalan tuh kan bonekanya” hiburku
Lalu Nabilah diam dan memelukku
dengan eratnya sambil menangis,aku pun membalas pelukannya.
“Makasih banyak ya put,kamu memang
baik banget aku beruntung bisa kenal kamu, mungkin satu satunya orang yang bisa mengalahkan
rasa sayangku terhadap boneka ini yaitu kamu, ngga tau kenapa aku ngomong kayak gini tapi aku
nyaman,senang,dan aku benar-benar sayang kamu” ucap Nabilah
Aku masih terkejut mendengar ucapan Nabilah.
“Mungkin ini berlebihan tapi sejak
kita kenal di stasiun dan jauh lebih dekat aku juga merasakan hal yang sama ke
kamu, aku juga sayang
sama kamu.
jangan nangis lagi ya di jaga baik-baik bonekanya” ucapku sambil memeluknya
erat
Orang tuanya memanggil Nabilah untuk
menyuruhnya pulang.
“aku pulang dulu ya, oh iya ini nomorku jika kamu mau
menghubungiku” ucap Nabilah sambil menyodorkan secarik kertas
Tiba-tiba di luar dugaan dia mencium
keningku dan langsung berlari menuju orang tuanya,lagi-lagi aku hanya tersenyum
tidak menyangka ini semua akan terjadi. Sejak itu kami menjadi semakin dekat
dan mempunyai hubungan special ini semua karena aku percaya sejak pertama kali
kenal dia bahwa Nabilah adalah jodohku.
***
Fanfict kiriman dari: