Kinal Kinal Putri …… adalah orang yang selalu membuat hatiku gembira…
Dia …… Orang yang selalu membuat diriku tersenyum…
Dia …… Orang yang selalu memperhatikan diriku…
Orang yang sabar dalam menghadapi segala amarah dan kekesalan diriku.
Dia lah cinta pertamaku…
Kami telah bersama selama 3 tahun, susah senang telah kita alami
bersama. Hari-hari yang kulalui terasa begitu sangat berharga saat aku
sedang bersamanya… Setiap hari aku hanya berharap, aku dapat
menghabiskan waktu hidupku bersamanya sampai nanti aku menutup mata.
Sampai pada saat itu apa yang aku takutkan terjadi, karena sifatku yang
terlalu menyepelekan penyakit yang selama ini aku alami, membuatku harus
melakukan medical checkup di sebuah rumah sakit untuk mencari tahu
penyakit apa yang selama ini aku alami…
Dan tanpa kusadari ketika aku
memeriksakannya ke dokter, aku harus menelan suatu kenyataan yang sangat
pahit, dokter memvonisku mengidap penyakit kanker otak stadium 4…
Mendengar hal itu aku tak bisa berkata apa-apa dan lagi-lagi Kinallah
yang langsung muncul didalam pikiranku. Aku tak ingin membuatnya
menangis karena tahu umurku yang hanya tersisa kurang dari 3 bulan.
Kenyataan ini sungguh pahit untukku… Aku tak tahu harus berbuat apa… Aku
berfikir...! ”Apakah Kinal harus tahu tentang semua ini?? Tapi, Kinal
pasti akan sangat terpukul mendengar semua berita ini… Apa sebaiknya aku
sembunyikan saja ini semua sampai tiba saatnya nanti aku harus pergi
meninggalkannya”…! ***
Keesokan harinya aku menelpon Kinal dan mengajaknya bertemu di tempat
pertama kali kami berdua bertemu, disitu aku berusaha meyakinkan Kinal
bahwa semua baik-baik saja... Seperti biasa aku duduk di tepi pantai
dengan mengenakan sweater biru pemberian dari Kinal~~~
Tak lama kemudian Kinal datang, dia menanyakan keadaan ku yang ketika
itu terlihat sangat pucat sekali…! ”Apa kabar sayang…? Bagaimana kemarin
hasil check upnya ??”
Tiba-tiba aku tersentak dan bingung ingin menjawab apa, karena aku ingin
menjaga perasaan Kinal aku hanya menjawab, ”Aku tidak apa-apa, kata
dokter aku hanya terkena sakit kepala biasa saja, sebentar lagi juga aku
akan sehat... Kemudian Kinal menanyakan mengapa tiba-tiba aku
memintanya untuk menemuinya disini…?!
Seketika itu aku langsung menyenderkan kepala ku di bahunya… Kemudian
aku bertanya kepadanya. ”Kinal apakah selamanya kita dapat terus bersama
seperti ini,??” Kinal heran karena mendengar pertanyaanku tersebut,
kemudian ia menatapku dengan tajam, karena mulai merasa tidak yakin
dengan ucapanku tadi. ”Ada apa tiba-tiba kamu menanyakan hal itu, apa
yang sebenarnya terjadi…?” Tanya Kinal. ”Tidak ada apa-apa aku hanya
takut saja apabila aku harus kehilangan kamu, aku ingin kita terus
bersama-sama selamanya… Sahutku! Iya, aku akan terus berada disamping
kamu sampai matahari dan bulan tak lagi menampakan wujudnya, Jawab
Kinal.
#Ketakutanku pun semakin jadi. Tidak ingin kehilangan cinta sejatiku
membuat air mata ku pun terjatuh, tak ingin Kinal tahu aku
mengalihkannya dengan memeluknya… Setelah itu aku mengantarkan Kinal
pulang kerumahnya karena malam yang sudah semakin larut. Sesampainya
dirumah aku kembali memeluknya karena aku tak pernah tahu apa yang akan
terjadi kepadaku selanjutnya. Aku merasa tak ingin melepas pelukan nya
karena aku takut itu kan menjadi pelukan terakhirku bersamanya...
Dalam hati aku berkata…! ”Tuhan apabila kau ingin mengambil nyawaku,
ambilah, tapi ijinkan aku melihatnya tersenyum untuk terakhir kali,
karena dia orang yang membuat hidupku menjadi sangat berarti!!! Sakit
ini terus menghantuiku, setiap hari aku harus menahan rasa sakit yang
teramat sangat, dan selama ini aku harus berbohong kepada Kinal, bahkan
ketika aku dirawat. Aku bilang kepadanya bahwa aku ada kegiatan diluar
kota.
Semakin hari aku sadar bahwa hidupku sudah tak lama lagi, aku sudah tak
tahu harus bagaimana menyembunyikan semua ini dari Kinal, aku tak ingin
membuatnya menangis. Aku ingin memberikan sesuatu kepadanya yang bisa
membuatnya tetap ingat kepada aku saat aku tak ada nanti.
Aku ingat
kalau 1 bulan lagi Kinal kan berulang tahun, aku ingin memberikan
sesuatu kepadanya namun aku bingung dan tak tahu akan memberikan apa
kepadanya?? Kemudian aku menceritakan semua masalah ini kepada Vhe
sahabat dekat Kinal yang juga merupakan teman kecilku. Vhe sangat kaget
dan shock mendengar bahwa aku mengidap penyakit separah ini, dia tak
menyangka dengan apa yang aku alami... Dengan penuh air mata ia akhirnya
bersedia menemaniku membelikan kado buat Kinal, namun kami berdua
merahasiakan semua ini dari Kinal… ***
Seminggu kemudian kami pergi berdua, pada saat itu Kinal mengajakku
untuk pergi menemaninya namun aku selalu mengelak, Aku selalu bilang...
”Maaf saat ini aku sedang banyak tugas jadi aku tidak bisa menemani kamu
pergi dalam waktu dekat ini... "Iya tidak apa-apa mungkin lain kali
kita bisa pergi, setelah semua tugas-tugas kamu itu sudah
terselesaikan... Jawab Kinal. Lalu aku pergi meninggalkannya untuk
menemui Vhe di sebuah mall. Disana Vhe sudah menungguku sejak tadi, lalu
kami berdua berjalan menuju sebuah toko perhiasan karena aku akan
membelikan Kinal sebuah kalung yang didalamnya terdapat foto kami
berdua… Namun tanpa aku sadari ternyata Kinal mengikuti kami dan dia
salah paham akan apa yang dia lihat itu. Aku berusaha mengejarnya, namun
dia sudah masuk kedalam mobil dan meninggalkan mall tersebut begitu
saja ...
Namun ketika aku ingin menaiki motor ku tiba-tiba aku mendengar sebuah
teriakan ketakutan orang yang melihat kecelakaan, dan ternyata mobil
Kinal lah yang tertabrak tepat didepan mall tersebut, tanpa befikir
panjang aku langsung berlari menghampiri Kinal, saat itu aku sangat
panik dan merasa bersalah kepadanya, kemudian Vhe datang dengan mobilnya
dan kami pun sesegera mungkin membawa Kinal kerumah sakit terdekat...
Dijalan aku terus menangis dan menyalahkan diriku. ”Kenapa aku melakukan
hal bodoh seperti ini? Aku tak bermaksud membuatnya kecewa, ucapku”!!!
”Ini bukan kesalahanmu, karena kau ingin memberikan sesuatu untuk Kinal,
hanya keadaannya saja yang kurang tepat... sahut Vhe. ”Beruntung Kinal
cepat dibawa kerumah sakit sehingga dia dapat tertolong, namun dia juga
mendapat suatu kenyataan pahit. Dokter bilang bahwa dia tidak dapat
melihat lagi kecuali dia mendapat kornea mata pengganti…
#Mendengar berita tersebut aku pun segera menemui dokter yang menangani
Kinal dirumah sakit, namun dokter berkata.” Persedian donor mata disini
sedang kosong karena kurangnya pendonor. Kata dokter”. Apakah semua mata
bisa menggantikan mata Kinal dok…? Tanyaku…! ”Ya semua dapat dicoba
namun itu semua juga tergantung dengan bagaimana nanti hasil pada saat
selesai operasi, karena semua adalah kehendak TUHAN…! Jawab dokter...
”Sadar bahwa hidupku sudah tak lama lagi aku akhirnya aku memutuskan
bahwa nanti pada saat aku sudah tiada aku ingin Kinal bisa menggunakan
kedua mata ku ini untuk melihat...
Dan aku berharap aku akan selalu hidup bersamanya sampai kapanpun dengan
mata ini... Sebelum aku meninggal aku menuliskan sebuah surat kepada
Kinal dan surat itu aku letakan didalam sebuah kotak yang aku campur
dengan sebuah kalung yang ingin aku berikan kepada Kinal, lalu aku
menitipkanya kepada Vhe, karena menurutku hanya dia orang yang dapat aku
percaya saat ini. ”Vhe, tolong berikan kotak ini saat Kinal sudah dapat
melihat lagi dengan mata barunya, berikan ketika malam saat dia
berulang tahun. Ujarku. ”Iya aku akan memberikan ini kepadanya. Jawab
Vhe dengan penuh air mata yang menetes di pipinya…! ***
~~~”Kehidupanku pun berakhir… Dan dokter pun mengambil kedua kornea
mataku untuk diberikan kepada Kinal. Dua hari setelah kepergianku dokter
melakukan operasi dan operasinya pun berhasil, sampai pada saat Kinal
bisa kembali melihat. Ketika dia bisa melihat dia menangis karena dia
tidak melihat aku berada di dekatnya, yang terlihat hanyalah Vhe yang
berdiri tepat didekatnya… Namun Kinal langsung mengusir Vhe keluar dan
dia pun kembali menangis. Diluar Vhe hanya mampu menangis dan menatap
Kinal… 2 minggu sudah aku pergi meninggalkan dunia ini...
Sejak itu dia
tak pernah lagi mendengar kabar tentangku. Hingga tiba hari ulang
tahunya. Dia hanya berdiri ditempat dimana dulu kita selalu bersama,
kemudian Vhe datang menghampirinya dengan membawa sebuah kotak. Kinal
kembali mengusirnya... Pergi kamu dari hadapanku, aku tak ingin melihat
kau ada disini, pergi sana bersama Anton tinggalkan aku sendiri, bentak
Kinal. ”Vhe pun langsung memeluk Kinal sambil menangis. ”Anton sudah
tidak ada Kinal. Dia sudah meninggalkan kamu 1 bulan yang lalu, dia
meninggal karena telah lama mengidap kanker otak.
TUHAN sungguh baik
kepadanya karena tidak membiarkan Anton menahan sakit terlalu lama,
maafkan aku waktu itu telah pergi bersamanya, karena pada saat itu aku
hanya menemaninya membelikan ini untuk kamu, ujar Vhe sambil menyerahkan
sebuah kotak yang dia bawa.” Apa ini? Tanya Kinal. ”Bukalah... ucap
Vhe”. Didalam kotak Kinal menemukan sebuah kalung dan sepucuk surat
didalamnya ternyata didalam surat itu terdapat sebuah pesan singkat dan
puisi dari Anton untuk Kinal.
“Maaf jika aku harus meninggalkanmu lebih cepat karena Tuhan mempunyai kehendak lain terhadap kita.
### Kehilanganmu merupakan suatu kehilangan besar untuku karena kau
adalah bidadari yang selalu ada di saat aku sedang terlelap, disaat aku
sedang berada didalam gelap kaulah cahaya yang selalu menemaniku dan
memberikan sinarmu dalam tidurku hingga aku terjaga... Ini adalah
kenyataan terburuk yang pernah aku terima sepanjang hidupku namun aku
berterima kasih kepada TUHAN karena telah memberikan aku suatu hal yang
terbaik, salah satunya adalah aku bisa memiliki kamu sampai saat ini…
Aku berharap kamu akan tetap melanjutkan hidupmu seperti biasa, biarkan
aku disini terus melihat senyumanmu, senyuman yang selalu membuat warna
warni dalam hidupku, senyuman yang selalu membuatku semangat menghadapi
hidupku, aku yakin cinta kita akan tetap abadi sampai kapanpun, sepasang
bola mataku ini aku titipkan kepadamu agar aku bisa selalu ada dan
hidup dalam hatimu… Jangan lagi kau tangisi kepergianku ini karena ku
akan sedih jika apa yang telah aku berikan tidak kamu gunakan sebagai
mana yang selama ini aku harapkan… Selamanya aku akan tetap menjagamu
sampai akhir waktu di dunia ini...” ###
Kinal pun menangis saat membaca surat itu dan merasa tak percaya dengan
apa yang telah terjadi. Tidak mungkin Anton pergi meninggalkan aku
secepat ini, Dia telah berjanji untuk menemani aku sampai nanti, tidak
mungkin secepat ini… Ucap Kinal dengan tubuh yg mulai melemas, Vhe pun
segera memeluknya…
“Sudah Kinal ini semua adalah takdir dari TUHAN, yang terpenting
sekarang kamu harus menjaga baik-baik mata dan kalung ini... Karena
sampai kapanpun Anton pasti akan selalu ada, dan dia akan selalu hidup
didalam hati kamu”… Ujar Vhe yang berusaha menenangkan Kinal... Akhirnya
Kinal pun merelakan kepergian aku dan kembali melanjutkan hidupnya,
dengan menggunakan mata baru yang aku berikan untuknya. Ini menjadi
hadiah spesial buat Kinal di hari ulang tahunnya itu... Dan sampai
kapanpun juga cinta kami akan tetap abadi karena sekarang aku selalu ada
dan hidup didalam hati Kinal, untuk selamanya…!!!
***
Antonius Noprianto